Selasa, 23 Juli 2013

Obat Tradisional Radang Tenggorokan

Solusi obat radang tenggorokan dengan kulit manggis dan daun sirsak, mengobati penyakit radang tenggorokan dari dalam secara alami tanpa efek samping!.
pengobatan kanker payudaraSebelum Kita langsung membahas kandungan kulit manggis dan daun sirsak untuk obat radang tenggorokan, alangkah baiknya kita mengenal penyakit radang tenggorokan terlebih dahulu.

Penyakit Radang Tenggorokan

obat radang tenggorokan

Radang tenggorokan biasa juga disebut penyakit Faringitis. Radang tenggorokan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dibagian tenggorokan (Faring) dan menjadi radang. Hampir 80% Radang Tenggorokan disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan demam dan 20% lainnya disebabkan oleh bakteri, alergi, dan rokok.
Inflamasi atau peradangan merupakan respon perlindungan yang dilakukan oleh sel darah putih dan senyawa kimia lain di dalam tubuh terhadap serangan virus dan bakteri akibat cedera atau kerusakan jaringan.

Obat radang tenggorokan tradisional

Obat radang tenggorokan dengan kulit manggis dan daun sirsak merupakan solusi tepat. Seperi yang sudah di sebutkan tadi diatas, sumber penyakit radang tenggorokan adalah karena bakteri dan virus. Untuk itu merupakan solusi tepat mengobati penyakit radang tenggorokan dengan kedua bahan tersebut, karena selain memiliki kemampuan dalam melawan bakteri dan virus, kulit manggis dan daun sirsak ternyata mampu mengempiskan peradangan.
Kulit Manggis untuk obat radang tenggorokan
Kulit manggis dengan kandungan anti oksidant super Xanthones mampumengobati radang tenggorokan dengan menekan peradangan dan membunuh bakteri virun dan bakteri. Salah satu sumber mengatakan bahwa zat xanthones pada kulit manggis mampu melawan bakteri dan virus yang sudah kebal dengan antibiotik sekalipun.
Beberapa peneliti tentang manfaat zat xanthones memperlihatkan bahwa xamthone bersifat antimikroba terhadap MRSA(methicilin resistant staphylococcus aureus), yaitu bakteri yang kebal terhadap obat antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi farah. Penyakit akibat RMSA memang tidak di kenal di indonesia. namun di beberapa negara, seperti Amerika, bakteri ini sangat menakutkan karena dalam waktu singkat akan memakan sel-sel tubuh manusia. Bakteri ini dapat meneyebabkan cacat fisik dan kematian pada para penderitanya. dikutif dari buku  “DAHSYATNYA MANGGIS UNTUK MENUMPAS PENYAKIT, Karangan DR.Ir. Raffi Paramawati,MSi, Halaman 61“
Daun Sirsak  untuk Obat Radang Tenggorokan
Sejak berabad-abad yang lalu, daun sirsak telah dimanfaatkan oleh suku asli Peru untuk mengobati inflamasi dengan cara diminum seperti teh. Hasil penelitian di Brazil pada tahun 2010 menyebutkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas anti-inflamasi pada hewan percobaan (Zuhud, 2011).
Selain itu daun sirsak juga mengandung flavonoid sebagai anti inflamasi melindungi  struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi organisme seperti bakteri atau virus.
Sebagai nilai plus dari daun sirsak, adalah Anda akan terhindar dari penyakit kanker. Dengan zat Acetogenin yang terdapat pada daun sirsak yang memiliki kekuatan 10000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi. The JournĪ±l of Natural Product membeberkan riset Rieser MJ, Fang XP, dan McLaughlin, peneliti di AgrEvo Research Center, Carolina Utara, Amerika Serikat, bahwa daun sirsak mematikan sel-sel kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibanding adriamycin dan kemoterapi.
Xamthone

Jika Anda Tidak Mau Repot dengan Xamthone pun bisa jadi obat radang tenggorokan

Obat herbal Xamthone adalah merupakan obat herbal yang berbahan dasar dari kulit manggis yang diramu oleh para pakar ahli dengan teknologi modern yang mampu menyerap sari pati yang dibutuhkan dari bahan bahan alami tersebut bahkan sirup atau just herbal ini bisa menyembuhkan penyakit berat diantaranya.
- Jantung
- Kanker
- Diabetes
- Stroke
- Ginjal
- HIV/Aids
- Lupus
- Kanker Kelenjar Getah Bening
- Kanker Hati
- Kanker Servic
- Kanker Payudara
- Asma
- Wasir
- TBC
- Keputihan
- Impoten
-Frigid,
- Nyeri Haid
- Migrain
- Prostat,
- Insomnia,
- Kolesterol,
- Asam Urat,
- Glukoma, dll


Minggu, 14 Juli 2013

Waspadai Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), bahasa medis nya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Typhus (Typhoid).


GEJALA
Masa tunas / inkubasi selama 3-15 hari sejak seseorang terserang virus dengue. Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38-40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan di kelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis), buang air besar dengan kotoran (peaces) berupa lendir bercampur darah (melena), dan lain-lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3-7 terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000/mm3 (trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit di atas 20% dari nilai normal (hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal / sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.


PENULARAN
Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk di sekitarnya.


PENGOBATAN
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).

Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
- paracetamol membantu menurunkan demam,
- garam elektrolit (oralit) jika disertai diare,
- antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder.

Lakukan kompres dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medis, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.


PENCEGAHAN
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di waktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan disain rumah.
2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
3. Pengasapan / fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
4. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi urin.

 
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

PENYEBAB
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang seringkali berdampak kerusakan ginjal diantaranya:

* Penyakit tekanan darah tinggi (Hipertensi)
* Penyakit Diabetes Mellitus
* Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan / striktur)
* Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
* Menderita penyakit kanker (cancer)
* Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
* Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah; kehilangan cairan banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan, dan Amiloidosis.

Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan ke arah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana fungsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan gagal ginjal, yaitu "gagal ginjal akut" dan "gagal ginjal kronis".

GEJALA
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : mata bengkak, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan urine: Protein, Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri.

Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, napsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan laboratorium lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

DIAGNOSA
Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium, baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter ke dalam kantong urin (bladder), untuk mengeluarkan urin. Bila diperlukan, tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.

PENGOBATAN
Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau terapi, misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia, atau mungkin kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

PENCEGAHAN
Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan ke dokter / kontrol / laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan ginjal, baik ringan atau sedang, diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, hindari kekurangan cairan (muntaber), dan kontrol secara periodik.


Sumber : http://www.spesialis.info

Mengutip artikel dari dr. Graciella Regina di situs http://gagalginjal.org


Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
  • Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh:
    • hipovolemia (volume darah yang kurang),  misalnya karena perdarahan yang hebat.
    • Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare, berkeringat banyak dan demam.
    • Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan.
    • Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebihan berupa urin.
    • Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah ginjal.
  • Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal.
    • Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan peradangan dan merusak ginjal.
    • Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.
    • Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang hebat.
    • Multiple myeloma.
    • Peradangan akut pada glomerulus, penyakit lupus eritematosus sistemik,  Wegener's granulomatosis, danGoodpasture syndrome.
  • Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.
    • Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan ginjal menjadi tidak berfungsi lagi.
    • Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing.
    • Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.
    • Batu ginjal.
Sedangkan penyebab gagal ginjal kronik antara lain:
  • Diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol dan menyebabkan nefropati diabetikum.
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
  • Peradangan dan kerusakan pada glomerulus (glomerulonefritis), misalnya karena penyakit lupus atau pasca infeksi.
  • Penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan di mana kedua ginjal memiliki kista multipel.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka lama atau penggunaan obat yang bersifat toksik terhadap ginjal.
  • Pembuluh darah arteri yang tersumbat dan mengeras (atherosklerosis) menyebabkan aliran darah ke ginjal berkurang, sehingga sel-sel ginjal menjadi rusak (iskemia). 
  • Sumbatan aliran urin karena batu, prostat yang membesar, keganasan prostat.
  • Infeksi HIV, penggunaan heroin, amyloidosis, infeksi ginjal kronis, dan berbagai macam keganasan pada ginjal.

Pedoman Cara Membuat Obat Tradisional Yang Benar


Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku.

Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani.

Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem jaminan mutu yang diakui dunia internasional. Untuk itu sistem mutu hendaklah dibangun, dimantapkan dan diterapkan sehingga kebijakan yang ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Dengan demikian penerapan CPOTB merupakan nilai tambah bagi produk obat tradisional Indonesia agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik di pasar dalam negeri maupun internasional.

Mengingat pentingnya penerapan CPOTB maka pemerintah secara terus menerus memfasilitasi industri obat tradisional baik skala besar maupun kecil untuk dapat menerapkan CPOTB melalui langkah-langkah dan tahapan yang terprogram. Dengan adanya perkembangan jenis produk obat bahan alam tidak hanya dalam bentuk Obat Tradisional (Jamu), tetapi juga dalam bentuk Obat Herbal Berstandar dan Fitofarmaka, maka Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ini dapat pula diberlakukan bagi industri yang memproduksi Obat Herbal Berstandar dan Fitofarmaka.

Informasi lengkap mengenai Pedoman Cara Membuat Obat Tradisional Yang Benar, silakan Anda download file PDF KLIK DISINI.

Sumber : http://www.herbalisnusantara.com

Mengenal Pengobatan Herbal

Ramuan tradisional atau pengobatan herbal di Indonesia berawal dari kebutuhan persediaan obat yang sangat mendesak pada zaman pendudukan Jepang, kalangan medis mulai melakukan banyak penelitian dan uji klinis terhadap banyak tanaman obat, terutama tanaman obat asli Indonesia. Perkembangan teknologi untuk penelitian–penelitian tanaman obat dari kalangan medis banyak yang menganjurkan untuk menggunakan pengobatan dengan ramuan tradisional.Tak jarang, para dokter mengombinasikan pengobatan modern dengan pengobatan yang menggunakan ramuan tradisonal.

Di Indonesia dikenal beragam pengobatan herbal, misalnya mahkota dewa, mengkudu, buah merah, kunir putih, sambungnyawa, tapak dara, bawang putih, benalu teh, dan sebagainya. Ada yang sudah dikemas baik dalam bentuk kapsul, tablet, maupun sirup, ada yang masih dalam bentuk bahan segar atau kering yang harus direbus dulu.

Selain menggunakan secara langsung bagian-bagian tanaman herbal untuk pengobatan luar (dioles, dikompres, dll) ataupun pengobatan dalam (dimakan, diminum) dalam menyembuhkan suatu penyakit, obat herbal juga tersedia dalam bentuk racikan atau ramuan siap pakai, misalnya jamu dan obat kemasan lainnya. Bahkan sekarang sudah banyak diproduksi obat herbal skala industri, misalnya kita kenal PT. Sidomuncul, Nyonya Meneer, dan lain-lain.

Peningkatan penggunaan obat dari tanaman berkhasiat akhir-akhir ini menunjukan bahwa pengobatan ini semakin dipercaya akan manfaatnya, selain itu adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker serta semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia.

Bagaimana tanaman bisa memberikan efek penyembuhan atau perbaikan bagi kesehatan manusia? Di dalam tanaman terkandung banyak zat kimia, diantaranya ada yang disebut phytonutrient (fitonutrisi) atau phytochemical (fitokimia). Phytonutrient adalah zat kimia aktif pada tanaman yang berperan dalam memberikan warna, rasa, pertahanan alami terhadap penyakit. Phytonutrient dapat berupa hasil dari proses fotosintesis atau merupakan zat yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap serangan oleh serangga dan pemangsa lainnya. Komponen aktif ini biasanya merupakan kelompok-kelompok yang saling melindungi dan memiliki efek penyembuhan satu sama lainnya.

Tidak seperti zat nutrisi tradisional (protein, lemak, vitamin, mineral), phytonutrient digolongkan sebagai zat tidak "penting" atau tidak essensial bagi kehidupan tanaman, sehingga disebut juga dengan istilah fitokimia (phytochemical). Phyto dalam bahasa Yunani artinya tanaman.

Setiap tanaman memiliki kandungan fitonutrisi yang berbeda, sehingga efek penyembuhannya yang dimilikinya pun berbeda-beda. Berikut adalah beberapa zat phytonutrient yang terdapat dalam tanaman:

Karbohidrat
Sumber energi utama dan penopang struktur tanaman. Pada beberapa tumbuhan, seperti coltsfood dan marshmallow, selulosa berkombinasi dengan bahan kimia lainnya untuk membentuk getah, sebuah zat bergetah, yang jika tertelan oleh manusia, memiliki efek menenangkan dan melindungi jaringan internal yang mengalami iritasi atau peradangan.

Minyak lemak
Campuran trigliserida, gliserol, dan asam lemak. Efek katarsis minyak jarak, berguna untuk mengatasi sembelit dan kejang pada anak.

Essential oils
Menguap ketika dipanaskan; dalam kombinasi tertentu akan membuat tanaman memiliki bau tertentu.
Bawang putih adalah antiseptik, thyme adalah ekspektoran, chamomile dapat mengurangi distensi gas dan nyeri akibat kejang usus.



Tannin
Bersifat antiseptik. Membentuk lapisan pelindung pada kulit dan selaput lendir. Berguna dalam perawatan luka bakar dan peradangan lokal, digunakan untuk infeksi mata dan mulut.

Bitter Principles
Kelompok bahan kimia yang memiliki rasa yang sangat pahit. Dapat digunakan untuk merangsang nafsu makan dan aliran cairan pencernaan, merangsang aktivitas hati dan aliran empedu, beberapa bertindak sebagai diuretik. Dikenal sebagai tonik.

Alkaloid
Kelompok senyawa yang mengandung nitrogen, bersifat terapeutik: analgesik, anestetik lokal, menenangkan, antispasmodic, jantung konstriksi, dan / atau halusinasi; bersifat racun dalam kadar tertentu. Mempengaruhi baik saraf dan sistem sirkulasi. Yang dikenal antara lain atropin, kafein, kokain, morfin, nikotin, dan kina.

Isoflavon
Senyawa mirip dengan estrogen pada manusia dan terutama ditemukan dalam produk kedelai.
Dapat mencegah kanker prostat, kanker payudara, dan kanker lain yang berhubungan dengan hormon, menurunkan kolesterol, mengurangi gejala menopause, mencegah osteoporosis dengan meningkatkan kepadatan tulang.

Karotenoid
  • Berwarna kuning, oranye, atau merah pada sayuran atau buah, dikonversi menjadi vitamin A di dalam hati. Misal: wortel.
  • Beta-karoten dapat membantu dalam pencegahan kanker dengan menetralisir radikal bebas. Digunakan bersama dengan "tabir surya", memberikan pencegahan yang lebih baik dari sengatan matahari dan kerusakan kulit. Misalnya: sayuran berdaun hijau atau kuning, brokoli, labu besar.
  • Lycopene dapat mencegah kanker prostat dan mengurangi risiko serangan jantung. Misalnya: tomat, angggur merah, semangka.
  • Lutein berguna dalam pencegahan degenerasi macular, penyebab utama kebutaan pada orang tua. Misalnya: bayam.

Glikosida
  • Zat organik kompleks; beberapa merupakan herbal yang sangat potensial dan beberapa lagi dikenal sangat beracun.
  • Glikosida jantung termasuk foxglove dan lily of the valley, yang mempengaruhi kontraksi jantung dan digunakan untuk memperbaiki aritmia.
  • Mustar glikosida digunakan secara eksternal dan memiliki efek antiseptik dan analgesik.
  • Cyanogenic glycosides melepaskan hidrogen sianida ketika dikunyah atau dicerna mengakibatkan antispasmodic, pencahar, dan efek obat penenang. Ditemukan pada beberapa kacang-kacangan, sayuran, dan benih dari beberapa buah-buahan. Hidrogen sianida, kadang-kadang disebut prussic asam, sangat beracun.
  • Phenolic glikosida, termasuk turunan salisilat, yang terdapat di tanaman willow dan tanaman lainnya merupakan bahan utama dalam aspirin-antiseptik, analgesik, dan memiliki efek anti inflammatory.
  • Glikosida Coumarine memperkuat dinding kapiler dan bertindak sebagai antikoagulan.
  • Anthraquinones glikosida digunakan sebagai pencahar.

Zat-zat phytonutrients yang lain misalnya: Inositol Phosphates (Phytates), Lignans (Phytoestrogens), Isothiocyanates dan Indoles, Phenols dan Cyclic Compounds, Saponins Sulfides dan Thiols, Terpenes dan lain-lain.

Phytonutrients ini mampu memberikan efek perlindungan atau perbaikan kesehatan bagi tubuh manusia melalui cara, antara lain:
  • Berperan sebagai anti oksidan,
  • Memperbaiki respon sistem immune tubuh,
  • Memperbaiki komunikasi antar sel tubuh,
  • Mengubah metabolisme estrogen,
  • Merubah ke vitamin A (beta-carotene dimetabolisme ke vitamin A),
  • Dapat membunuh sel kanker (apoptosis),
  • Memperbaikin DNA yang rusak akibat asap rokok atau terpapar racun lainnya,
  • Menetralisir racun melalui pengaktifan cytocrome P450 dan sistem enzim fase II.

Antioksidan
Antioksidan adalah kelompok vitamin, mineral, enzim, dan rempah-rempah yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas. Ketika di dalam tubuh terjadi proses normal, di mana oksigen digunakan untuk menyediakan bahan bakar sel, beberapa dari molekul oksigen kehilangan salah satu elektron. Ketika hal itu terjadi, molekul oksigen yang sebelumnya bersifat stabil itu berubah menjadi radikal bebas yang berbahaya. Molekul ini kemudian mencoba untuk menstabilkan diri mereka sendiri dengan mencuri elektron dari molekul lain yang stabil, sehingga hal ini bisa merusak mereka dan menciptakan lebih banyak lagi radikal bebas.

Karena radikal bebas mudah bereaksi dengan senyawa lain, mereka memiliki efek yang bisa menimbulkan gangguan dalam tubuh secara signifikan (merubah proses normal dari, misalnya: metabolisme, respirasi, reproduksi, dll). Banyak faktor yang dapat menyebabkan produksi radikal bebas, internal maupun eksternal. Sumber-sumber radikal bebas dari dalam tubuh, selain proses konsumsi oksigen, termasuk juga stres secara emosional dan latihan berat. Sumber eksternal antara lain polusi udara, asap rokok, polusi pabrik dan knalpot mobil, asap, pestisida, herbisida, kontaminasi makanan, kemoterapi, dan radiasi. Semua faktor itu bisa menyebabkan overproduksi radikal bebas.

Karena radikal bebas mudah bereaksi dengan senyawa lain, mereka memiliki efek yang bisa menimbulkan gangguan dalam tubuh secara signifikan (merubah proses normal dari, misalnya: metabolisme, respirasi, reproduksi, dll). Banyak faktor yang dapat menyebabkan produksi radikal bebas, internal maupun eksternal. Sumber-sumber radikal bebas dari dalam tubuh, selain proses konsumsi oksigen, termasuk juga stres secara emosional dan latihan berat. Sumber eksternal antara lain polusi udara, asap rokok, polusi pabrik dan knalpot mobil, asap, pestisida, herbisida, kontaminasi makanan, kemoterapi, dan radiasi. Semua faktor itu bisa menyebabkan overproduksi radikal bebas.

Kerusakan oksidatif dapat dicontohkan dengan menggigit sebuah apel. Setelah beberapa menit, bagian yang terbuka menjadi cokelat. Sayangnya, kita tidak bisa "melihat" kerusakan yang dilakukan oleh radikal bebas dalam tubuh kita. Kelebihan radikal bebas, ikut bertanggung jawab atas efek penuaan dini, kanker dan terlibat dalam berbagai kondisi kronis dan degeneratif, termasuk radang sendi dan penyakit jantung.

Radikal bebas dapat merusak membran sel serta merusak dan merubah DNA. Merubah zat kimia dalam tubuh dapat meningkatkan resiko terkena kanker serta merusak dan menonaktifkan protein.

Secara normal, radikal bebas biasanya dikendalikan oeh enzim yang diproduksi untuk mencari, mengambil dan menetralisir radikal bebas berbahaya. Seiring dengan bertambahnya usia, produksi enzim ini semakin sedikit. Hal ini bisa diatasi dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, karotenoid, mineral selenium, dan hormon melatonin.

Herbal yang mempunyai sifat antioksidan diantaranya bilberry, ginkgo, ekstrak biji anggur, teh hijau, dan dll. Buah-buahan dan sayuran juga merupakan sumber utama antioksidan, bahkan sekarang telah tersedia dalam bentuk suplemen.

Sinergi
Bahan kimia aktif yang terdapat dalam tanaman akan bekerja secara sinergi, manfaat dari dua atau lebih zat kimia aktif ini dapat memiliki efek penyembuhan yang mungkin tidak bisa dicapai jika zat kimia itu bekerja sendirian saja. Kebanyakan obat-obatan herbal bergantung pada hubungan timbal balik yang kompleks dari banyak kandungan zat kimia aktif untuk menghasilkan efek terapeutik, dan efek ini bisa hilang ketika bahan kimia itu dimurnikan dan diisolasi.

Sebagai contoh, sejumlah senyawa antimikroba ditemukan dalam minyak pohon teh, namun penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu pun dari senyawa itu yang memiliki kemampuan melawan kuman secara sendirian. Diperlukan interaksi minimal delapan bahan kimia yang berbeda untuk menghasilkan efek penyembuhannya. Kompleksitas ini membuat hampir tidak mungkin bagi mikroba penyebab infeksi untuk membuat sistem pertahanan terhadap minyak pohon teh. Salah satu masalah utama dengan antibiotik konvensional adalah adanya kemampuan dari banyak mikroba untuk mengembangkan mengembangkan sistem perlawanan, yang dapat menyebabkan obat menjadi tidak berguna.

Sistem pertahanan dengan antioksidan juga bekerja secara sinergi. Sebagai contoh, sejumlah karotenoid yang bekerja bersama-sama memiliki sifat antikanker lebih tinggi daripada satu karotenoid. Jadi beta-karoten suplemen mungkin tidak memberikan perlindungan yang sama dengan makan buah dan sayuran yang kaya akan beta-karoten, karena zat-zat lain yang terdapat dalam buah dan sayuran itu dapat membantu tubuh untuk menyerap manfaat karotenoid serta mengurangi efek samping yang mungkin timbul.

Cara Mengetahui Apakah Anda Menderita Diabetes?


Jika Anda mengalami tanda-tanda berikut ini, waspadalah dan harap memeriksakan diri ke dokter.
  • Sering buang air kecil
  • Sering merasa haus
  • Pandangan mata terganggu, terasa kabur
  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Sering mengalami gatal-gatal atau infeksi kulit.
Itulah tanda-tanda kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia. Anda juga bisa mengalami tanda-tanda hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah.
  • Sering merasa lapar
  • Sering merasa gelisah
  • Berkeringat berlebihan
  • Gemetar
  • Kesadaran menurun.
Nah, tanda-tanda yang mana yang Anda alami? Keduanya sama berbahaya. Anda harus memeriksakan diri ke dokter.
Tetapi dari gejala saja, Anda sulit memperkirakan diri Anda mengidap diabetes. Gejala-gejala tersebut merupakan keluhan yang sifatnya biasa, tidak istimewa/khusus, sehingga sering terabaikan. Bahkan belakangan diketahui dari berbagai penelitian, bahwa banyak diabetes yang tidak memperlihatkan gejala sama sekali. Di Amerika diketahui jutaan pengidap diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit tersebut, sampai terjadi komplikasi yang sudah parah. Karena itu sebaiknya Anda lebih fokus ke faktor risiko penyakit diabetes, agar Anda bisa berjaga-jaga tidak kena penyakit tersebut.
Anda sebaiknya waspada jika memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko berikut ini:
  • Kelebihan berat badan/obesitas (untuk diabetes tipe 2) atau berat badan terus menurun tanpa sebab (untuk diabetes tipe 1)
  • Hipertensi
  • Kadar kolesterol LDL dan trigliserida tinggi
  • Usia lanjut
Silakan kunjungi dokter Anda untuk periksa kadar gula darah jika Anda memiliki satu atau beberapa faktor risiko tersebut. Lebih baik menjaga agar diabetes tidak berkembang daripada membiarkan diri Anda menjadi pasien diabetes.

Faktor Pemicu Munculnya Kanker


Secara umum, kanker mempunyai pemicu yang khas. Terkait itu, kita perlu memahami bahwa ada jenis pemicu kanker tertentu yang bisa menyebabkan terjadinya beberapa kanker. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. dr. Li Peiwen, seorang dokter ahli kanker dan pakar pengobatan tradisional asal Tiongkok, diketahui bahwa angka kejadian kanker di Indonesia lebih banyak ketimbang Cina. Kondisi seperti ini dikarenakan penduduk Indonesia senang mengonsumsi makanan gorengan. Di antaranya ialah kerupuk, pisang goreng, singkong goreng, tempe goreng, ayam goreng, kentang goreng, nasi goreng, dan lain sebagainya.

Sementara itu, pada tahun 2002, Eden Tareke, seorang peneliti dari Universitas Stockholm, Swedia, mengumumkan hasil risetnya mengenai kandungan akrilamida dan karsinogen yang terbentuk pada makanan yang dipanaskan. Hasil riset menunjukkan bahwa makanan yang mengandung banyak karbohidrat, seperti kentang, singkong, ubi, pisang, nasi, dan sejenisnya, jika digoreng akan terurai dan bereaksi dengan asam amino, sehingga menghasilkan senyawa karsinogenik sebagai pemicu kanker. Demikian hal nya dengan makanan yang dipanggang. Sedangkan makanan yang direbus atau dikukus tidak mengalami reaksi semacam itu, sehingga tidak menghasilkan ak­rilamida. Jikalau ada, kadarnya sangat kecil.

Penelitian terhadap percobaan tikus menunjuk­kan bahwa akrilamida menimbulkan tumor, merusak DNA, merusak saraf, mengganggu tingkat kesuburan, dan mengakibatkan keguguran. Seporsi kentang goreng yang dimasak pada suhu 220 °C mengandung akrilamida sekitar 2.500 mikrogram. Pada tikus per­cobaan, jumlah ini sudah menimbulkan mutasi gen. Nah, apa yang akan terjadi bila kita makan kentang goreng, kerupuk, pisang goreng, singkong goreng, tempe goreng, maupun gorengan lainnya setiap hari?

Kenyataannya, banyak dokter yang selalu menganjurkan agar kita menghindari jenis makanan berupa gorengan. Lantas, apakah anjuran ini berarti bahwa kita sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan yang digoreng? Sebenarnya, kita boleh mengkonsumsinya, asalkan tidak berlebihan. Sebab, minyak juga dibutuhkan dalam metabolisme tubuh dengan ukuran tidak lebih dari 5-10 ml/hari (1-2 sendok makan).

Tentunya, supaya kita mampu mengontrol kandungan minyak dalam tubuh, kita perlu menerapkan kiat-kiat khusus dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya ialah kita menggoreng makanan sendiri dengan minyak yang baru, bukan minyak bekas gore­ngan lainnya. Minyak yang belum pernah digunakan untuk menggoreng diharapkan masih terbebas dari akrilamida dan zat-zat karsinogenik lainnya. Kita juga dapat mengatur suhu minyak sewaktu menggoreng agar tidak terlalu panas, serta mengangkat hasil gore­ngan saat matangnya berukuran sedang atau sebelum terlalu cokelat, apalagi gosong.

Suhu minyak ketika menggoreng dengan api se­dang sekitar 180—220 °C. Semakin rendah suhunya, semakin sedikit akrilamida yang terbentuk. Sebaliknya, semakin panas suhunya, semakin banyak akrilamidanya. Selain itu, minyak goreng yang dipanaskan terlalu tinggi akan teroksidasi dan terpolimerisasi, sehingga menghasilkan zat-zat radikal bebas dan minyak trans (trans fatty acid) yang berbahaya bagi kesehatan dan memicu kanker.

Minyak goreng yang berubah menjadi minyak trans ditandai dengan keluarnya asap dari penggorengan, berubahnya warna menjadi lebih gelap, baunya tengik/ ftienyengat, cairannya lebih kental, serta menyebabkan gatal/iritasi tenggorokan. Namun, minyak trans juga ada yang alami tanpa melalui proses penggorengan, yakni pada lemak hewan memamah biak.

Minyak goreng bekas pakai {jelantah) yang dipakai berulang kali lebih cepat rusak dibandingkan minyak baru. Minyak itu pun lebih mudah berasap dan lebih ce­pat menghitam, walaupun suhunya belum terlalu panas. Kebiasaan penjual makanan yang digoreng adalah menggunakan minyak yang sangat banyak dan panas (mencapai 300 °C) dengan api besar secara berulang kali, sehingga diperoleh hasil gorengan yang renyah dan kering. Gorengan seperti ini memang terasa lebih enak dan renyah, tetapi banyak mengandung senyawa karsinogenik. Makanan yang digoreng akan menyerap minyak di sekitarnya. Makanan tersebut menjadi berminyak, dan senyawa-senyawa karsinogenik dalam minyak turut masuk ke dalam tubuh.

Nah, dengan menggoreng sendiri, kita dapat mengatur agar suhu minyak tidak terlalu panas dan menggunakan sedikit minyak supaya tidak terlalu banyak mengandung akrilamida dan senyawa karsino­genik lain yang terserap dalam makanan. Sebaiknya, sebelum makan, sisa-sisa minyak yang menempel pada makanan diserap terlebih dahulu menggunakan kertas tisu. Bagi para pejuang kanker, memilih jenis minyak goreng sama pentingnya dengan menentukan kualitas minyak dan menggoreng masakan sendiri di rumah. Sebab, ada banyak jenis minyak goreng yang sering digembar-gemborkan aman bagi kesehatan, tetapi ternyata memiliki potensi bahaya.

Terkait itu, jenis minyak goreng yang benar-benar tidak sehat adalah minyak jelantah. Minyak jelantah adalah minyak yang sudah pernah digunakan, se­hingga telah mengandung akrilamida, radikal bebas, dan asam lemak trans. Apalagi bila warna minyak goreng sudah kecokelatan dan teksturnya kental. Jika dipanaskan lagi, maka semakin tinggi kandungan senyawa-senyawa karsinogenik di dalamnya.

Struktur molekul minyak juga memiliki pengaruh penting. Menurut pakar kanker Dr. Iwan T. Budiarso, dengan memperhatikan struktur molekul minyak, maka kita dapat membedakan berbagai jenis minyak goreng. Berdasarkan ada atau tidaknya ikatan ganda dalam struktur molekulnya, minyak goreng bisa dibedakan menjadi tiga.

Pertama, minyak goreng dengan asam lemak jenuh (saturatedfatty acids). Asam lemak jenuh terdapat dalam ASI (asam laurat) dan minyak kelapa. Asam lemak jenuh bersifat stabil dan tidak mudah bereaksi/berubah menjadi asam lemak jenis lain. Kedua, minyak goreng dengan asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty adds) dan majemuk (polyunsaturated fatty acids). Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan atom karbon rangkap yang mudah terurai dan bereaksi dengan senyawa lain hingga memperoleh komposisi yang stabil berupa asam lemak jenuh. Semakin banyak jumlah ikatan rangkap (polyunsaturated), semakin mudah ia bereaksi atau berubah. Asam lemak tak jenuh sering dipromosikan mempunyai beragam manfaat antara lain menurunkan kolesterol buruk dan mencegah serangan jantung. Asam lemak tak jenuh banyak terdapat dalam minyak sayur, seperti minyak kedelai, minyak canola, minyak bunga matahari, minyak kelapa sawit, dan lain sebagainya.

Ketiga, minyak goreng dengan asam lemak trans (tram fatty add). Asam lemak trans banyak terdapat dalam lemak hewan, margarin, mentega, minyak terhidrogenasi, dan terbentuk dari proses penggorengan. Selain karsinogenik, lemak trans meningkatkan kadar kolesterol buruk, menurunkan kadar kolesterol baik, dan menyebabkan bayi-bayi lahir prematur. Dengan mempertimbangkan berbagai keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa minyak goreng yang paling aman bagi tubuh, terutama bagi pejuang kanker, adalah minyak kelapa, bukan minyak kedelai, min­yak bunga matahari, minyak canola, minyak zaitun, margarin, dan minyak sawit.

Siapa Saja Yang Mudah Kena Diabetes?


Beberapa faktor risiko berikut ini mempermudah seseorang kena diabetes.

  • Keturunan, yaitu orang tua atau famili lain dalam keluarga ada yang menderita diabetes.
  • Ras/etnis tertantu, misalnya berasal dari etnis Asia, Afrika, Hispanik, dan penduduk pulau-pulau di Pasifik.
  • Kondisi obesitas.
  • Menderita metabolic syndrome, yaitu mereka yang menurut WHO mempunyai tekanan darah lebih dari 160/90 mmHg, trigliserida darah lebih dari 150 mg/dl, kolesterol HDL kurang dari 40 mg/dl, obesitas dengan lingkar pinggang lebih dari 120 cm pada pria dan 88 cm pada wanita.
  • Kurang olahraga, seharusnya lakukan olahraga ter­atur sesuai kondisi tubuh, tiga kali dalam seminggu, setiap kali antara 30 menit sampai satu jam.
  • Menderita penyakit lain seperti hipertensi, jantung, stroke.
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Riwayat diabetes saat hamil.
  • Menderita infeksi, yaitu infeksi virus yang merusak pankreas. Infeksi menyebabkan tubuh memproduksi hormon (counter- insulin) yang meningkatkan kadar gula darah.
Menderita stres berat yang berkepanjangan yang disebabkan oleh stroke, operasi besar, dan lain-lain. Hal ini me­nyebabkan diproduksinya lebih banyak hormon counter-insulin, sehingga kadar gula darah meningkat. Namun gula darah kembali normal jika stres telah berlalu.

Kenali Gejala & Efek Penuaan Pada Wanita

Pada waktu menopause, perubahan pada organ kelamin cepat terjadi. 
Siklus menstruasi berhenti, dan indung telur berhenti menghasilkan estrogen. 
Setelah menopause, jaringan labia minora, clitoris, vagina, dan urethra menipis (atrophy). Penipisan bisa terjadi pada iritasi kronis, kekeringan, dan berhenti dari vagina. 
Infeksi vagina lebih mungkin terjadi. 
Begitu juga setelah menopause, rahim, tuba palopi, dan ovarium menjadi lebih kecil. 
 
Dengan penuaan, terdapat penurunan jumlah otot dan jaringan pengikat, termasuk otot, ligamen, dan jaringan lain yang menopang kandung kemih, rahim, vagina dan anus. 
Sebagai akibatnya, organ yang dipengaruhi bisa longgar atau turun (prolapse), kadangkala menyebabkan rasa tertekan atau penuh pada panggul, kesulitan buang air kecil, kehilangan kendali untuk kencing atau buang air besar (incontinence), atau rasa sakit selama berhubungan seksual. 
Wanita yang memiliki banyak anak lebih mungkin mengalami beberapa masalah. 


GEJALA
Karena terdapat sedikit estrogen untuk menstimulasi saluran susu, payudara berkurang ukurannya dan bisa kendor. 

Jaringan penghubung yang menopang payudara juga berkurang, menimbulkan kekendoran. Jaringan serat pada payudara digantikan dengan lemak, membuat payudara kurang kuat. 
Di samping perubahan ini, banyak wanita lebih menikmati aktifitas seks setelah menopause, kemungkinannya karena mereka tidak lagi bisa menjadi hamil. 

Untuk tambahan, setelah menopause, rahim, dan kelenjar adrenal melanjutkan memproduksi hormon seks pria. 

Hormon seks pria membantu menjaga gairah seks, memperlambat hilangnya jaringan otot, dan menimbulkan rasa sehat.

Sumber : http://www.herbalisnusantara.com

Selasa, 09 Juli 2013

TANAMAN PARE UNTUK PENGOBATAN HERBAL

Pare (Momordica charantia) sering juga disebut dengan nama paria, parea, pepareh, popare, papari, pepare, pariane, kambeh, paya, prieu, foria, pariak, paliak, truwuk, paita, poya, pudu, pentoe, beleng-gede, pania, pepule, kakariano, taparipong merupakan tanaman menjalar dengan sulur berbentuk spiral. Rasa buah pare yang pahit ini menjadikan buah ini kurang disukai oleh masyarakat pada umumnya. Ternyata, dibalik kepahitan buah pare menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. 

KANDUNGAN PARE

Tanaman yang tergolong jenis sayur ini, tidak hanya buahnya saja yang bermanfaat, daun, biji bahkan akarnya pun dapat dimanfaatkan sebagai ramuan obat-obatan yang mampu meyembuhkan berbagai macam penyakit. Buah pare mengandung albiminoid, karbohidrat. Daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, serta minyak lemak. Kandungan akar pare berupa asam momordial dan asam oleanoat. Sedangkan biji pare mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.

MANFAAT PARE

Adanya kandungan zat kimia yang begitu banyak pada tanaman pare menyebabkan tanaman ini mempunyai banyak manfaat dalam menyembuhkan penyakit seperti diabetes (penyakit gula), radang perut, disentri, bronkhitis, meredakan sakit pada hati, meredakan batuk, wasir, anemia, serta rabun malam.
Selain itu pare juga dapat mengobati rematik,bisul, memperlancar Air Susu Ibu (ASI) , kreminen (terserang cacing kremi), demam pada ibu sehabis melahirkan (nifas), menyuburkan rambut, menghilangkan bekas luka, mengatasi kemandulan, nyeri haid, melangsingkan tubuh serta mengobati penyakit kulit. Berikut ini beberapa ramuan herbal pare untuk mengobati penyakit diabetes (penyakit gula), disentri, bronkhitis, meredakan sakit pada hati, meredakan batuk, wasir, anemia serta rabun malam, mengobati bisul, memperlancar Air Susu Ibu (ASI) , kreminen (terserang cacing kremi), demam pada ibu sehabis melahirkan (nifas), menyuburkan rambut, menghilangkan bekas luka, mengatasi kemandulan, serta mengobati penyakit kulit: 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI DIABETES

Bahan
Pare 2 buah
Air matang gelas
Cara Membuat
Cuci buah pare sampai bersih, tambahkan air, sduk rata, peras. 
Minum setiap hari selama 2 minggu. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI RADANG PERUT

Bahan
Pare 3 buah
Madu 1 sendok makan Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, tumbuk hingga halus, saring, ambil sarinya. Tambahkan madu, aduk rata. 
Minum 1 x 1 hari secara rutin sampai sembuh. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI DISENTRI

Resep Obat Disentri 1

Bahan
Pare segar 2 buah
Air matang ¼ gelas
Cara Membuat
Cuci bersih buah pare, potong-potong, masukkan ke dalam blender, tambahkan air. Blenderlah dan peras. 
Minum 2 x 1 hari. 

Resep Obat Disentri 2

Bahan
Akar pare 1 genggam
Air 1 gelas
Cara Membuat
Cuci bersih akar pare, rebus hingga mendidih, saring. 
Minum 1 x 1 hari.

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI BRONKHITIS

Bahan
Pare 3 buah
Madu 1 sendok makan Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, tumbuk hingga halus, saring, ambil sarinya. Tambahkan madu, aduk rata. 
Minum 1 x 1 hari secara rutin selama 3 bulan. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI SAKIT PADA HATI

Resep Sakit Pada Hati 1

Bahan
Pare 3 buah
Madu 1 sendok makan Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, tumbuk hingga halus, saring, ambil sarinya. Tambahkan madu, aduk rata. 
Minum 1 x 1 hari secara rutin. 

Resep Sakit Pada Hati 2

Bahan
Daun pare segar 6 gr
Rimpang temulawak 5 gr
Air 110 ml Cara Membuat
Cuci sampai bersih semua bahan, rebus hingga mendidih selama 15 menit, saring. 
Minum 1 x 1 hari secaraa rutin. 

HERBAL PARE UNTUK MEREDAKAN BATUK

Bahan
Daun pare segar 7 lembar
Air matang 2 sendok makan
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, tumbuk halus, tambahkan air, peras, saring. Minum 2 x 1 hari. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI WASIR

Bahan
Daun pare segar 5 lembar
Air ¼ gelas
Yoghut cair 1 gelas
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, rebus hingga mendidih, dinginkan, peras, saring. Ambil 3 sendok air ramuan, campur dengan yoghurt cair. 
Minum setiap pagi. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI ANEMIA

Bahan
Pare 3 buah
Madu 1 sendok makan Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, tumbuk hingga halus, saring, ambil sarinya. Tambahkan madu, aduk rata. 
Minum 1 x 1 hari secara rutin selama 3 bulan. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI RABUN MALAM

Bahan
Daun pare
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, lumatkan. 
Oleskan di sekitar mata. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI REMATIK

Bahan
Pare 3 buah
Madu 1 sendok makan Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, tumbuk hingga halus, saring, ambil sarinya. Tambahkan madu, aduk rata. 
Minum 1 x 1 hari secara rutin sampai sembuh. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI BISUL

Resep Bisul 1

Bahan
Pare segar 1 buah
Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, tumbuk halus. 
Balurkan ramuan pada bisul. 

Resep Bisul 2

Bahan
Daun pare segar 1 genggam
Air matang ¼ cangkir
Garam secukupnya
Gula aren secukupnya
Jeruk nipis secukupnya
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, tambahkan air, blender, saring. Tambahkan garam, gula aren dan jeruk nipis. 
Minum 1 x 1 hari selama 1 minggu

HERBAL PARE UNTUK MEMPERLANCAR ASI

Resep Memperlancar Asi 1

Bahan
Pare segar 1 buah
Air 
Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, rebus. 
Makanlah sebagai lalapan. 

Resep Memperlancar ASI 2

Bahan
Daun pare segar 2 lembar. 
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, panaskan hingga hangat. Kompreskan di sekitar payudara. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI KREMINEN (CACING KREMI)

Bahan
Daun pare segar 1 genggam
Air matang ¼ cangkir
Garam secukupnya
Gula aren secukupnya
Jeruk nipis secukupnya
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, tambahkan air, blender, saring. Tambahkan garam, gula aren dan jeruk nipis. 
Minum 1 x 1 hari.

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI DEMAM NIFAS

Bahan
Daun pare segar 3 lembar
Garam secukupnya
Air matang 1 gelas
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, lumatkan, tambahkan garan dan air, peras, saring. 
Minum 2 x 1 hari sebanyak ½ gelas. 

HERBAL PARE UNTUK MENYUBURKAN RAMBUT

Bahan
Daun pare segar secukupnya
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, remas-remas. 
Oleskan pada kulit kepala. 

HERBAL PARE UNTUK MENGHILANGKAN BEKAS LUKA

Bahan
Daun pare segar 1 genggam
Tepung beras 2 sendok makan
Air panas secukupnya
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, lumatkan, tambahkan air sedikir laluperas. Capur air perasan dengan tepung beras, aduk hingga rata. 
Balurkan pada bagian bekas luka setiap hari. 

HERBAL PARE UNTUK MENGATASI KEMANDULAN

Bahan
Daun pare segar 27 gr
Lada hitam 7 butir
Bawang putih 3 siung
Gula jawa 27 gr 
Air 
Cara Membuat
Tumbuk halus semua bahan, rebus hingga mendidih, peras. 
Minum setiap hari selama 4 bulan. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI NYERI HAID

Bahan
Pare 3 buah
Madu 1 sendok makan
Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, tumbuk hingga halus, saring, ambil sarinya. Tambahkan madu, aduk rata. 
Minum 1 x 1 hari secara rutin sampai sembuh. 

HERBAL PARE UNTUK MELANGSINGKAN TUBUH

Bahan
Pare 3 buah
Madu 1 sendok makan Cara Membuat
Cuci sampai bersih buah pare, tumbuk hingga halus, saring, ambil sarinya. Tambahkan madu, aduk rata. 
Minum 1 x 1 hari secara rutiN. 

HERBAL PARE UNTUK MENGOBATI PENYAKIT KULIT

Bahan
Daun pare 3 lembar
Air jeruk secukupnya
Air ½ cangkir
Cara Membuat
Cuci sampai bersih daun pare, rebus hingga mendidih, peras. Tambahkan air jeruk. 
Minum 1 x 1 hari. 

SPEED LOADING