Senin, 26 Agustus 2013

Khasiat Daun Dewa (Gynura segetum)

Daun dewa umumnya ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat, walau bisa ditemukan tumbuh liar di beberapa kawasan hutan di Indonesia.

 

Tanaman yang di Sumatera dinamai beluntas cina , daun dewa dan tigel kio di jawa ini tumbuh tegak, tinggi 30 - 50 cm, bila agak tua bercabang banyak. Batang lunak berwarna hijau dengan alur memanjang warna trengguli. Daun tunggal, bertangkai, berdaging, berambut lebat, helai daun bulat telor sampai bulat meamanjang, uung tumpul, pangkal meruncing, tepi bertoreh, pertulangan menyirip, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda, daun tua membagi sangat dalam, panjang 8 - 20 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ujung tangkai, warna kuning. Buah kecil, cokelat. Akar membentuk umbi, warnanya keabu-abuan, panjang 3 - 6 cm, diameter sekitar 3 cm. Perbanyakan dengan umbi, tunas anakan, dan setek cabang sekunder.

Sifat dan Khasiat

Daun dewa bersifat manis, tawar, dingin dan sedikit toksik. Berkhasiat sebagai antiradang, pereda demam (antiperik), penghilang nyeri (analgesik), pembersih darah, penyejuk darah dan membuyarkan bekuan darah

Kandungan Kimia
Daun dewa mengandung alkaloid, saponin, flavonoida, minyak asiri dan tanin.

Bagian yang Digunakan
Seluruh tumbuhan (herba) dan umbi. Bisa digunakan herba segar atau yang telah dikeringkan.

Indikasi
Daun dapat digunakan untuk mengatasi: bengkak terbentur (memar), TB paru, bronkitis, batuk rejan (pertusis), batu ginjal, radang mata, sakit gigi, radang tenggorok, rematik sendi, perdarahan kandungan, payudara bengkak, kencing manis, darah tinggi, tidak datang haid, ganglion, kista, tumor, digigit binatang berbisa.

Umbi berkhasiat untuk mengatasi: benjolan karena gumpalan darah (hematoma), bengkak karena memar, tulang patah (fraktur) dan perdarahan sehabis melahirkan.

Cara Pemakaian
Herba segar sebanyak 10 - 15 g direbus, atau direndam dalam arak kuning, minum. Bisa juga dauun segar dimakan mentah seperti lalap. Umbi segar sebanyak 6 - 9 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar atau umbi segar digiling halus lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit seperti pembengkakan payudara (masitis), memar, bengkak akibat tulang patah, wasir, digigit hewan berbisa, luka bakar, tersiram air panas, luka berdarah, bisul, radang kulit bernanah, borok di kaki, cantengan dan kutil.


Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian

Pemberian infus pada daun dewa sebanyak 8 ml/kk bb dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% b/v per oral pada marmut yang dibuat demam dapat memberikan pengaruh antiperik. Pembanding: parasetamol (Marmurawati, Jurusan Farmasi FMIPA UNHAS 1993).

Pemberian secara oral infus daun dewa 10% dengan dosis 1 g/kg bb pada kelinci yang diberikan glukosa per oral dengan dosis 1,75 kg bb, dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 71,06%. Pembanding: glipizide (Muhammad Muslich, Fak. Farmasi, UNTAG 1993).

Pemberian sari air daun dewa dengan dosis yang setara 100 mg daun/100 g bb pada tikus dapat menurunkan kadar glukosa darah 1 jam setelah perlakuan (Nurul Hidayah Hidayati, Jurusan Farmasi FMIPA UI 1991).

Infus daun dewa dengan dosis 12,5 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg dan 200 mg/kg bb yang diberikan secara intravena pada tikus jantan putih dewasa Galus Wistar, dapat menurunkan tekanan darah arteri. Pada dosis 50 mg/kg bb, infus daun dewa tidak menghambat peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh adrenalin dan noradrelin. Efek hipotensif ini tidak dipengaruhi oleh yohimbin (alfa adrenalin), isoprenalin (amin simpatomimetik yang bekerja pada reseptor beta 1 dan beta 2), dan asetilkolin (parasimpatomimetik). Aktiviats hipotensifnya juga dapat menghambat efek dari tiramin dan efedrin. Diduga infus daun dea menghambat kerja obat simpatomimek yang bekerja tidak langsung. (Nelly C. Sugiarso dan Endang Hardini, Lab. Farmakologi-Toksikologi, Jurusan Farmasi FMIPA-ITB, Warta Perhipba th 2 No.3 edisi Juli - September 1994).

Sari daun dewa segar dosis 0,01 ml/10 g bb yang diberiakn secara oral pada mencit, memberikan efek analgesik lebih baik daripada asetosal sebagai pembanding (Pujiastuti, Lucie Widowati dan Budi Nuratni, Puslitbang Farmasi Badan Litbangkes Depkes RI).

Dosis 2,23 mg/02 ml dan 4,46 mg/0,2 ml dari ekstrak heksan daun dewa yang diberikan secara intraneoplasma pada mencit yang diinduksi dengan karsinogen benzopirena mampu menghambat pertumbuhan kanker. Hal ini didukung juga dengan data histopatologi, yang menunjukkan adanya nekrosis dari sel-sel kanker (Sukardiman, IGP Santa dan N. Wied Aris R.K., Fak, Farmasi UNAIR).

Contoh Pemakaian

Luka bakar, Luka teriris
Umbi daun dewa setelah dicuci bersih lalu dipipis. Tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebutdibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.

Bengkak terpukul, Masuk angin
Umbi daun dewa segar sebanyak 6 - 9 g diiris tipis-tipis. Tambahkan arak kuning (wong ciu) secukupnya, lalu ditim. Minum selagi hangat.

Luka terpukul, Tidak datang haid

Herba daun dewa sebanyak 15 - 30 g direbus atau ditumbuk, ambil air perasannya. Tambahkan arak yang sudah dipanaskan, lalu diminum.

Perdarahan pada perempuan, batuk dan muntah darah, payudara bengkak
Sebatang tumbuhan daun dewa dengan berat sekitar 15 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.

Bisul, koreng
Herba daun dewa dan herba sosor bebek, keduanya yang segar dengan ukuran sama banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng lalu dibalut.

Ganglion

Makan daun dewa segar sebanyak 7 lembar setiap hari.

Kutil, cantengan

Daun dewa segar secukupnya dicuci bersih lalu dipipis. Buhuhkan pada kutil atau bagian kuku yang cantengan, lalu dibalut. Ganti sehari 2 kali.

Digigit ular berbisa
Umbi daun dewa secukupnya ditumbuk sampai halus. Bubuhkan di bagian tubuh yang tergigit binatang berbisa, lalu dibalut.

Kejang panas pada anak

Sebatang tumbuhan daun dewa dicuci lalu ditumbuk. Air perasannya ditambah sedikit arak, lalu dimiumkan.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi

Testimoni pemakai Herba Daun Dewa .

Saya tahu soal manfaat daun dewa. 
Saya memakai umbinya untuk mengobati istri saya yang kena kanker payudara. Saya bersyukur, istri saya pun akhirnya sembuh,' kata Soemarsono, penduduk Pondok Gede, Bekasi mengenai pengobatan kanker dengan memanfaatkan khasiat tumbuhan alam.

Ketika menyampaikan informasi ini beberapa waktu lalu, ia mengatakan bahwa istrinya ini sudah pernah dioperasi namun tak juga kunjung sembuh. Akhirnya setelah mendengar bahwa umbi daun dewa mampu mengatasi kanker, ia pun mulai meracik sendiri ramuan dari umbi tersebut untuk istrinya.

Daun dewa (Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau Gynura pseudochina) cukup lama dikenal sebagai tanaman antikanker. Di beberapa daerah daun dewa dikenal dengan nama beluntas cina, atau samsit. Menurut penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), secara laboratoris ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pada beberapa tulisannya mengenai tumbuhan berkhasiat obat Indonesia Prof HM Hembing Wijayakusuma menyampaikan bahwa daun dewa memiliki banyak khasiat. Manfaat itu berasal dari daun dan umbinya. Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, pembengkakan payudara, melancarkan haid, dan lain-lain. Sementara umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah pembengkakan, pendarahan, tulang patah, dan lain-lain.

Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua, sedangkan di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.

Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman.

Dalam buku Kebun Tanaman Obat Karyasari disebutkan bahwa daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa.

Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.

Bagian umbi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka terpukul, masuk angin, digigit ular, dan menghilangkan bekuan darah, serta mengobati stroke. Untuk luka luar, haluskan umbi, lalu tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk halus dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap sore hari. 

Sumber : (Republika, Selasa, 21 Desember 2004) 

Tapak Liman Disebut Juga Viagra Jawa

Tapak Liman Elephantopus scaber
ORANG SERING MENYEBUTNYA VIAGRA JOWO, 

merupakan tanaman liar tegalan, lerengan bantaran kali banyak dijumpai di Desa Ngambar Kab Gresik,, Tapi sekarang banyak tersebar di nusantara, tumbuhnya 
seperti menempel pada tanah. 

daunnya berwarna hijau tua agak kasar, permukaannya berbulu halus, 
Panjangnya tidak kurang dari 25 cm,tepinya bergerigi.
Bunganya berwarna unggu, buahnya keras berwarna hitam.

Tapak Liman terasa pahit, pedas, sejuk, penurun panas antibiotika, anti radang, 
peluruh air seni, menghilamhkan pembengkakan dan menetralkan racun.

Di Asia bagian utara asia tenggara Tapak Liman digunakan sebagai obat kuat 
pengganti viagra karena stigmaterol 
yang memacu pembentukan hormon kejantanan karena 

Tapak Liman mengandung stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, 
memacuh gairah pria, melancarkan peredaran darah,mencegah kehamilan, 
melancarkan air seni Lupeol, Isodeoxyelephantopin, 11, 13 

Dihydrodeoxoxyelephantopin, asam amino senyawa sesquiterpenoid hasil reduksi deoxyelephantopin merupakan senyawa antitumor, peradangan akibat bakteri, antibiotik terhadap staphylococcus penyebab keputihan.
Untuk mengatasi keputihan 2 tanaman tapak liman sedang (akar, batang, daun) 
direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah, 
minum ramuan ini dua kali sehari. 

Sedangkan untuk penyakit Anemia 7 Helai daun tapak liman dicuci bersih dan ditumbuk sambil diberi sedikit garam. 
Kemudian seduh dengan 1 gelas air, tambahkan sedikit gula aren. 

Minum 1 hari sekali.

Untuk Mengetahui Khasiat lainya tentang tapak liman Baca Disini

Khasiat Tanaman Tapak Liman (Elephantrophus scaber)

Tapak liman berasal dari Amerika tropis, kini ditemukan di banyak negara Asia, 
(contohnya Cina), dan di Polynesia. 
Di Indonesia tumbuhan ini tumbuh di atas dataran rumput, 
di pinggir jalan, tanggul dan di pinggir hutan pada ketinggian 1200 m 
dari permukaan laut.





Uraian Tanaman : 
Latin : Elephantopus scaber 
Indonesia : Tutup bumi / Tapak tangan / Talpak tana / Tapak gajah
English : Prickly-leaved Elephants Foot
Familia : Compositae

Tapak liman merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang tumbuh sepanjang tahun, berdiri tegak, berdaun hijau-tua. 
Daun rendahan berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai yang pendek; bentuknya panjang sampai bundar telur, berbulu, bentuknya besar sekitar 4-35 x 2-7cm. Bunganya berwarna merah-ungu, terbagi menjadi lima bagian dan mulai muncul sekitar bulan April sampai Oktober. 
Bunganya mekar antara Jam 13-14 siang, dimana bunganya siap untuk dibuahi oIeh serangga, dan sekitar jam 16 bunga telah tertutup kembali.
Bunganya berwarna ungu dan tumbuh dari jantung daun. 
Pada tumbuhan ini terjadi pembuahan dini. 
Akar pada tanaman ini besar, kuat dan berbulu seperti pohon sikat.

Kandungan kimia :
Daun pada tumbuhan ini mengandung zat semacam glukosida. 
Ekstrak daun berkhasiat sebagai antibiotik terhadap Staphylococcus, dan pada daunnya juga telah ditemukan suatu zat pahit dan glikosid berupa kristal putih.

Kegunaan :
Daunnya digunakan sebagai obat demam, batuk, sariawan, mencret menahun, panas, penyakit cacing dan sebagai perangsang nafsu kelamin. 
Akarnya bila ditumbuk halus, bisa dijadikan sebagai obat malaria pada anak-anak. 
Seluruh tumbuhan digunakan untuk mengobati epistaxis (hidung berdarah), sakit kuning, infeksi saluran kencing, cacar air, busung, absces, borok, gigitan ular dan gigitan serangga.

Tapak Liman, Mengobati Hepatitis sampai Keputihan

JAKARTA- Namanya cukup bervariasi, mulai dari tutup bumi, tapak tangan, balagaduk. Tapi tetumbuhan ini lebih dikenal dengan nama tapak liman. 
Bernama latin Elephantopus scaber L atau Asteromphalus cochinchinensis Spreng, flora ini dikenal memiliki cukup banyak khasiat.

Tanaman ini dikenal dengan julukan Viagra Jawa karena kemampuannya memicu hormon kaum Adam. Ini disebabkan tapak liman mengandung stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, memacu gairah pria, melancarkan peredaran darah. 
Selain itu, stigmaretol juga mampu melancarkan air seni.

Khasiat lain dari tanaman liar ini adalah memerangi peradangan hepatitis. 
Yang mujarab untuk penyakit ini adalah bagian akar segarnya. 
Bagian itu direbus dengan daging. 
Air rebusannya diminum secara rutin selama 4-5 hari.
Manfaat lain tapak liman adalah mengobati keputihan. 
Caranya dengan merebus bagian akar, batang, atau daun dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah, minum ramuan ini dua kali sehari. 
Untuk penyakit anemia tujuh helai daun tapak liman dicuci bersih dan ditumbuk sambil diberi sedikit garam. Kemudian seduh dengan 1 gelas air, tambahkan sedikit gula aren.

Minum 1 hari sekali. J

angan lupa, tanaman ini juga mampu mengatasi penyakit beri-beri. Untuk yang terakhir ini, pengolahannya agak unik. 
Bahan paling segar dari seluruh tumbuhan ditim bersama dengan tahu, lalu dimakan.
Semua khasiat tapak liman itu sudah dikenal sejak lama, terutama di kalangan ahli farmakologi China. 
Daunnya mengandung epifrieelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, dan isodeozyelephantopin. 
Pada bunganya terdapat kandungan luteolin-7-glucoside. 

Tapak Liman terasa pahit, pedas, sejuk, penurun panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilamhkan pembengkakan dan menetralkan racun.
Tanaman ini tergolong tanaman liar. 

Batang tangkainya kaku dan liat, berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. 
Daun pada tangkai bunga kecil, letaknya jarang, panjang 3-9 cm, lebar 1-3 cm.
Bunga majemuk berbentuk bongkol, letaknya di ujung batang, berwarna ungu, mekar pada siang hari sekitar pukul satu siang dan menutup kembali pada sore hari. 
Buah berupa buah bongkah yang keras, berambut, berwarna hitam. 
Akarnya tunggang yang besar berwarna putih.

Ternyata Tapak Liman Juga bisa Menjadi Obat Kuat Pria khasiatnya sama dengan Viagra
silahkan Baca KLIK DISINI

Bahan-Bahan Kosmetik Berbahaya Yang Harus Dihindari

Produk kecantikan sebaiknya bukan cuma dipilih karena harga dan kualitasnya, tetapi juga bahan yang digunakan. Sebab ternyata ada beberapa bahan kosmetik yang sifatnya berbahaya dan perlu dihindari. Apa saja?
Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.



1. Sodium laureth sulfate

SPEED LOADING